Mastitis pada Ibu Menyusui
DOI:
https://doi.org/10.46984/978-623-94453-9-3-1458Abstract
Menurut WHO, menyusui adalah metode paling baik untuk memberi nutrisi kepada bayi. Ada manfaat jangka pendek maupun jangka panjang dari pemberian ASI, dan WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai usia enam bulan pertama kehidupan (WHO, 2008) dan ditargetkan pada tahun 2025 50% bayi mendapatkan ASI eksklusif (WHO, 2020). Banyak bukti yang melaporkan bahwa menyusui sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu, hubungan psikologis ibu-bayi, dan tumbuh kembang bayi yang sehat. Keuntungan-keuntungan lainnya akan memberi dampak ke faktor ekonomi bagi keluarga dan masyarakat (Ho, 2013; Thompson, 2005). Namun demikian, angka menyusui secara global masih jauh dari harapan banyak ahli kesehatan. Data pemantauan nutrisi dan kesehatan dikumpulkan di China selama tahun 2013 terungkap bahwa angka pemberian ASI Eksklusif hanya berkisar sekitar 20,7% dalam 6 bulan pertama, kemudian menurun angkanya menjadi 11,5% pada 12 bulan dan 6,9% pada 24 bulan. Demikian pula, Statistics Canada (2013) melaporkan bahwa selama tahun 2011 dan 2012, tingkat pemberian ASI eksklusif hanya 26% enam bulan pertama. Menurut Pusat Penyakit Kontrol dan Pencegahan (CDC, 2011), 74,6% wanita di Amerika Serikat juga mulai menyusui, tetapi hanya 44,6% para wanita ini menyusui pada enam bulan pasca persalinan dan hanya 14,8% yang melakukannya secara eksklusif (Deng et al., 2020). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga seorang ibu tidak memberikan ASI antara lain adalah adanya komplikasi laktasi berupa mastitis. Sekitar seperempat dari semua wanita melaporkan manyapih karena mastitis (Colombo et al., 2018). Nyeri luka pada putting, ASI yang berlebihan karena stasis merupakan keluhan pada mastitis sehingga menghambat berlangsungnya pemberian ASI secara eksklusif (Feenstra et al., 2018).
References
Colombo, L., Crippa, B. L., Consonni, D., Bettinelli, M. E., Agosti, V., Mangino, G., Bezze, E. N., Mauri, P. A., Zanotta, L., Roggero, P., Plevani, L., Bertoli, D., Giannì, M. L., & Mosca, F. (2018). Breastfeeding determinants in healthy term newborns. Nutrients, 10(1), 48. https://doi.org/10.3390/nu10010048
Deng, Y., Huang, Y., Ning, P., Ma, S. G., He, P. Y., & Wang, Y. (2020). Maternal Risk Factors for Lactation Mastitis: A Meta-analysis. Western Journal of Nursing Research, 0193945920967674. https://doi.org/10.1177/0193945920967674
Feenstra, M. M., Jørgine Kirkeby, M., Thygesen, M., Danbjørg, D. B., & Kronborg, H. (2018). Early breastfeeding problems: A mixed method study of mothers’ experiences. Sexual and Reproductive Healthcare, 16, 167–174. https://doi.org/10.1016/j.srhc.2018.04.003
Ho, C. (2013). Optimal duration of exclusive breastfeeding: Summaries of nursing care-related systematic reviews from the Cochrane Library. International Journal of Evidence-Based Healthcare, 11(2), 140–141.
Omranipour, R., & Vasigh, M. (2020). Mastitis, Breast Abscess, and Granulomatous Mastitis. In Diseases of the Breast during Pregnancy and Lactation (pp. 53–61). Springer.
Organization, W. H. (2000). Mastitis: causes and management. World Health Organization.
Pevzner, M., & Dahan, A. (2020). Mastitis While Breastfeeding: Prevention, the Importance of Proper Treatment, and Potential Complications. Multidisciplinary Digital Publishing Institute.
Thompson. (2005). Breastfeeding: benefits and implications. Part two. Community Practitioner;, 78(6), 218–219.
UNICEF, W. H. O. (2007). WHO: Indicators for assessing infant and young child feeding practices. Geneva: WHO and UNICEF.
WHO. Promoting proper feeding for infants and young children. (2020); Available from: https://www.who.int/nutrition/top ics/infantfeeding/zh/