PERANAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MEWUJUDKAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUC) : SEBUAH IMPLIKASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Authors

  • Mia Rosmiati Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
  • Hastuti Hastuti Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
  • Deni Mulyana Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung
  • Yanti Rufaedah Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung
  • Benny Barnas Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bandung

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v24i2.1058

Keywords:

Perguruan Tinggi, Budaya Organisasi, Tata Kelola, Sistem Pengendalian, Prinsip GUG

Abstract

Tata kelola perguruan tinggi yang baik di masa globalisasi ini sudah menjadi tujuan atau cita-cita dari setiap institusi pendidikan tinggi yang ada di Indonesia, dan perwujudan dari cita-cita tersebut akan tercapai apabila perguruan tinggi sudah melaksanakan sistem pengendalian dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peranan budaya organisasi dalam mewujudkan Good University Governance (GUG) melalui pelaksanaan kebijakan Sistem Pengendalian Internal (SPI) di Politeknik Negeri Bandung (POLBAN). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif di mana penulis berupaya untuk memaparkan temuan yang diperoleh dari sumber data baik primer yang diperoleh melalui wawancara dengan informan maupun data sekunder berupa peraturan-peraturan mengenai sistem pengendalian, serta menganalisis kaitan antara  dimensi yang ada dalam budaya organisasi dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam  GUG. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan pelaksanaan SPI di POLBAN erat kaitannya dengan iklim atau budaya organisasi dari perguruan tinggi tersebut sehingga masih ada dimensi yang belum terlaksana secara benar dan menyeluruh. Apabila budaya yang dikembangkan dalam mengelola perguruan tinggi tersebut adalah budaya yang baik dan positif, maka cita-cita untuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik akan dengan mudah dicapai, demikian juga sebaliknya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perguruan tinggi perlu untuk mengembangkan budaya organisasi yang kondusif sehingga akan mendukung keberhasilan pelaksanaan sistem pengendalian internal di perguruan tinggi khususnya POLBAN yang pada akhirnya akan membantu perwujudan dari Good University Governance.

References

Committee of Sponsoring Organization of Treadway Commision (COSO). 2013. Internal Control Integrated Frame Work (Codification). New York: AICPA.
Robbins, Stephen & Judge A. Timothy, 2017. Organizational Behavior (Edisi 16). Jakarta: Salemba Empat
Moleong, Lexy J., 2017, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Edisi Revisi) Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pituringsih, E. Herwanti, T. Busaini. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Penerapan GCG dan Sistem Pengendalian Internal terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (Assets), VI (1), 2016
Rahmawati, R, Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi, Audit dan Sistem Informasi Akuntansi (JASa), I (2), 2017.
Rusmini,.2015. Peningkatan Mutu Lembaga Pendidikan Tinggi Melalui Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jurnal Kependidikan Islam, IAIN Sulthan Thaha Saifudin : Jambi,
Schuler, Randall S., Jackson, Susan E., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10, Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono, 2017, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Intervening, Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis, VIII (11), 67-76, 2015
World Bank, 2011, Good Governance. Washington: The World Bank.
Zelmiyanti, R., Anita, L., Pengaruh Budaya Organisasi dan Peran Auditor Internal terhadap Pencegahan Kecurangan dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern sebagai Vari

Published

2020-12-16

How to Cite

Rosmiati, M., Hastuti, H., Mulyana, D., Rufaedah, Y. and Barnas, B. (2020) “PERANAN BUDAYA ORGANISASI DALAM MEWUJUDKAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (GUC) : SEBUAH IMPLIKASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG”, Sebatik, 24(2), pp. 293–299. doi: 10.46984/sebatik.v24i2.1058.