PENELUSURAN SEJARAH KEBO BULE “KYAI SLAMET” DI KERATON SURAKARTA DAN KELAHIRAN KESENIAN KEBO BULE SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM DI PONOROGO

Authors

  • Rudianto Karim Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Ida Widaningrum Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Bambang Widiyahseno Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Keywords:

Sejarah, Kebo Bule, Budaya lokal, dan Penyiaran Agama Islam

Abstract

Sejauh ini sebagian masyarakat Jawa masih menganggap bahwa Kebo Bule Kyai Slamet merupakan jelmaan pria tua yang memiliki kekuatan magis, kotoran kebo bule dikeringkan dan didekatkan pada pupuk diyakini dapat meningkatkan hasil panen, bahkan ada yang mengambil kotoran (tlethong kebo) dioleskan ke jidat anaknya agar terjauhkan dari penyakit. Jika dibiarkan hal ini akan menjadi sesuatu yang berdampak kurang positif bagi kehidupan masyarakat. Jumlah masyarakat yang membaca jurnal kebo bule saat ini sebesar 0,000775% dari total pembaca jurnal di google scholar. Untuk itu penelitian ini bertujuan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa kebo bule di Keraton Surakarta merupakan hewan ternak seperti pada umumnya. Dan munculnya kesenian Kebo Bule di Ponorogo merupakan sarana dakwah Islam di Ponorogo. Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan pendekatan sejarah melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan Fokus Group Discussion. Analisis data menggunakan prinsip on going analysis melalui tahapan pengumpulan data, display data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kebo bule di keraton Surakarta merupakan hadiah dari Bupati Ponorogo kepada Kanjeng Sunan Pakubuwono II; 2) Hewan kerbau merupakan sarat diborongnya pusaka Kyai Slamet dari Ponorogo ke Kartosuro setelah melakukan pertapa di Ponorogo; 3) Hewan kerbau merupakan simbol kemakmuran dan pusaka sebagai simbol keamanan; 4) Kesenian Kebo bule merupakan media penyiaran Islam di Ponorogo. 

References

Abdullah, W. 2016. Javanese Language and Culture in the Expression of Kebo Bule in Surakarta: An Ethnolinguistic Study, Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 8(2), p. 285. doi: 10.15294/komunitas.v8i2.7195.
Arganata, T. R. & Haryanti, Y., 2018. Kajian Makna Simbol Budaya dalam Kirab Budaya Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta, Program Studi ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta, pp. 1–19. Available at:http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/68169.
Aziza, A., 2017. Relasi Agama dan Budaya, Alhadharah, 15(30), p. 1. doi: 10.18592/ alhadharah. v15i30.1204.
Biyanto. 2014. Muhammadiyah dan Problema Hubungan Agama-Budaya. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 5(1), p. 88. doi: 10.15642/islamica.2010.5.1.88-99
Darodjati. 2013. Book Reviews Geger Pacinan 1740-1743: Persekutuan Tionghoa-Jawa melawan VOC. doi: 10.1163/22134379-12340031
Ernawati, T. 2017. Pewarisan keberagaman dan keteladanan melalui sejarah lokal, Sejarah dan Budaya, 11(2), pp. 206–210. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i22017p206
Fajarini, U., 2014. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter, SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2). doi: 10.15408/sd.v1i2.1225.
Fitriawan, F. 2017. Peran Kiai Muhammad Hasan Dalam Proses Penyebaran Agama Islam Di Desa Karanggebang. Dialogia: Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 15(2), 309-332. doi: 10.21154/dialogia.v15i2.1196
Hakim, L., 2012. Internalisasi Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan sikap dan perilaku siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya, Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 10 No. 1 - 2012, 10(1), pp. 67–77
Hayati, Y. I. N. dan Hanif, M., 2019. Upacara Mendhak Ki Buyut Terik (Studi Nilai Budaya Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah), Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 9(1), p. 79. doi: 10.25273/ajsp.v9i1.3638.
Hidayat, A. S., 2013. Membangun Dimensi Baru Dakwah Islam : Dari Dakwah Tekstual menuju Dakwah Kontekstual, Risalah, 24(2), pp. 1–15
Hudaya, S. et all. 2020. Sejarah Kesenian Kebo Bule Kyai Slamet Geyol di Sukosari. Ponorogo: UM Ponorogo Press
Hudaya, S. et.al. 2019. Sejarah Kebo Bule Kyai Slamet di Keraton Surakarta Jilid I. Ponorogo: UM Ponorogo Press.
Imamah, F. M., 2017. Seeking for Berkah: the Celebration of Kiai Slamet, Kawalu: Journal of Local Culture, 4(1), p. 85. doi: 10.32678/ kawalu.v4i1.778.
Japarudin, J. 2017. Tradisi bulan muharam di indonesia, Tsaqofah & Tarikh, 2(2), pp. 167–180.
Kamiludin, A. 2020. Peran KH. Muhammad Ilyas Penarip Dalam Penyebaran Islam di Kota Mojokerto (1850-1941). Available at: http://digilib.uinsby.ac.id/ 43771/
Kurnianto, R., 2019. Pembelajaran Agama Islam Berbasis Budaya Lokal (Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam melalui Seni Reyog Ponorogo), Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, (November), pp. 862–875. Available at: http://seminar.umpo.ac.id/i ndex.php/
Lalita, Y. M., 2018. Manajemen Risiko Tradisi Kirab Pusaka Malam 1 Suro Keraton Surakarta, Jurnal Tata Kelola Seni, 4(1), pp. 8–18. doi: 10.24821/jtks.v4i1.3079
Luthfi, K. M., 2016. Islam Nusantara: Relasi Islam dan Budaya Lokal, SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary, 1(1), p. 1. doi: 10.22515/ shahih.v1i1.53
Masruri, M., 2013. Kosmologi Danyang Masyarakat Desa Sekoto dalam Ritual Bersih Desa A . Pendahuluan bulan Suro erat kaitannya dengan bulan Muharram 1 . Penanggalan Jawa diperkenalkan pertama kali oleh Raja Mataram , Sultan Agung , pada 1633 M . sultan mengubah tahun Sak’, Jurnal Penelitian, 7(2), pp. 225–250. Available at: htp/Unisia/article/viewFile/ 2711/2498
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, 2010. Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.26/UM.001/MKP/2010 Tentang Pedoman Umum Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata Melalaui Desa Wisata’
Munfaridah, T. (2017). Islam Nusantara Sebagai Manifestasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam Mewujudkan Perdamaian, Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 4(1), p. 19. doi: 10.21580/wa.v4i1.147
Nuranindya, S. 2016. Kebo Bule Makna Kebo Bule Kyai Slamet Pada Ritual Kirab Pusaka Satu Suro Di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Nurdianto, S. A. and Joebagio, H. 2018. Sikap Ulama Pesantren Tegalsari Dalam Pusaran Konflik Multidemensional Di Jawa (1742-1862). THAEOLOGIA, 29(1), pp. 189–214. doi: http://dx.doi.org/10.21580/teo.2018.29.1.2434
Prasetyo, N. A., 2017. Tradisi Kirab Kebo Kyai Slamet Keraton Kasunanan Surakarta : Sejarah dan Pemaknaannya dalam Perspektif Masyarakat dan Semiotika C. S. Pierce, Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, (April), pp. 1–84. Available at: https://repository.usd.ac.id/30759/2/134114009
Purnamasari, R. A., & Utari, P. 2015. Fenomena Kebo Bule Kyai Slamet Dalam Kirab 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Purwardhani, P., 2018. The Local Cultural Wisdom of Surakarta City in the Globalization Era — Study Description of Annual Culture Held in Surakarta City, Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), 282(Icblt), pp. 157–160. doi: 10.2991/icblt-18.2018.38
Rachman, A., 2013. Etika Penyiaran Dalam Perspektif Islam, Jurnal Dakwah Risalah, 24 (2), pp. 28–36. Available at: http://ejournal.uin-suska.ac.id/ index.php/ risalah/ article/view/23.
Ridlo, H. S. dan kholis. 2019. Makna Agama dan Budaya di dalam Foto Karya Rony Zakaria Berjudul Men , Mountains and the Sea. Jurnal Studi Jurnalistik, 1(1), pp. 1–13. doi: 10.15408/jsj.v1i1.13928.
Rohimi, P., 2013. Memaknai teks-teks dakwah dalam film: Perspektif Komunikasi penyiaran Islam, Ilmu Komunikasi STAIN Kudus. Available at: https://doi.org.10.34001/an.v5i2.164
Ruyadi, Y., 2010. Model Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Budaya Lokal (Penelitian terhadap Masyarakat Adat Kampung Benda Kerep Cirebon Provinsi Jawa Barat untuk Pengembangan Pendidikan Karakter di Sekolah), in The 4th International Conference on Teacher Education, pp. 576–594. Available at: https:// scholar. google.co.id.
Sadari, 2020. Reaksi Agama Dan Budaya Dalam Dimensdi Perencanaan Kepemimpinan Di Dunia Pendidikan, Al Marhalah Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), pp. 1–18
Sriyatin, 2013. Penanaman dan pengembangan pendidikan karakter berbasis kearifan budaya lokal di sdn dersono pacitan tesis, Thesis Pasca Sarjana Universits Muhammadiyah Surakarta. Available at: http:/eprints.ums.ac.id/id/eprint/28239.
Subarman, M. 2014. Pergumulan Islam Budaya Lokal Cirebon (Perubahan Sosial Masyarakat Dalam Upacara Nadran di Desa Astana, Sinarbaya, Mertasinga, Kecamatan Cirebon Utara. Holistik, 15(02), pp. 329–390. Available at: https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/holistik/article/view/334/0.
Sugiono, 2016. Metode Penelitian Kualitatif & RD. Bandung: Alfabeta.
Tajuddin, Y. 2015. Walisongo Dalam Strategi Komunikasi Dakwah, Addin, 8(2), pp. 367–390. doi: 10.21043/addin.v8i2.602.
Taufik, Bilfagih., 2016. Islam Nusantara : Strategi Kebudayaan NU Di Tengah Tantangan Global’, Jurnal Aqlam, 2(1), p. 55
Wahyudi, A., & Wicaksono, B. 2018. Menggali Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Cerita Babad Kebo Karang Kejambon Di Kabupaten Jombang. Journal Proceding 4(1).
Yunus, R., 2013. Transformasi Nilai-Nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa, Jurnal UNAIR, 45, pp. 67–75. Available at: http://jurnal.upi.edu/pedagogik-pendas/view/ 1741.

Published

2020-12-16

How to Cite

Karim, R., Widaningrum, I. and Widiyahseno, B. (2020) “PENELUSURAN SEJARAH KEBO BULE ‘KYAI SLAMET’ DI KERATON SURAKARTA DAN KELAHIRAN KESENIAN KEBO BULE SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM DI PONOROGO”, Sebatik, 24(2), pp. 240–252. Available at: https://jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik/article/view/1059 (Accessed: 17 November 2024).