PEMUDA PENGAWAL DEMOKRASI: PENGENALAN PEACE JOURNALISM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KAMPANYE SEHAT KEPADA PEMILIH PEMULA

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Authors

  • Denik Iswardani Witarti Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur
  • Anggun Puspitasari 3Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Budi Luhur
  • Arin Fithriana Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Budi Luhur

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v24i2.1072

Keywords:

Peace Journalism, Pilkada, Anti-hoaks, Fotografi, Demokrasi

Abstract

Mendekati Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020 maupun Pemilihan Umum 2024 di Indonesia, penyebaran berita palsu atau hoaks makin marak terjadi. Sedangkan, agar dapat memilih secara tepat, pemilih memerlukan informasi yang benar serta relevan tentang rekam jejak para kandidat dan program mereka. Karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bahu-membahu memerangi penyebaran berita palsu tersebut. Cara paling sederhana yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan tidak menyebarkan informasi apa pun sebelum memastikan kebenaran serta kredibilitas sumbernya. Jika masyarakat ingin menyebarkan informasi terkait dengan keunggulan politis calon yang dijunjungnya, masyarakat, khususnya pemilih pemula harus mengerti mengenai ketentuan-ketentuan umum mengenai berita positif jurnalistik yang bersifat damai (peace journalism) sehingga dapat menyebarkan berita yang tidak mengandung hoaks. Pemilih pemula merupakan bagian penting di dalam sebuah demokrasi. Pemuda di Indonesia harus mampu memegang peran strategis dengan kekuatan kelembagaannya. Pemilih pemula dapat menjadi unit kontrol sosial terhadap suatu demokrasi karena dinilai paling aktif dalam menyebarkan berita melalui media digital mengenai penyelenggaraan Pilkada maupun pemilu. Dalam upaya untuk memberikan pengetahuan mengenai peace journalism kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula, diperlukan sosialisasi mengenai peace journalism yang dikemas dalam diskusi interaktif. Salah satu metodenya adalah workshop fotografi. Dalam sosialisasi tersebut, pemilih pemula diperkenalkan dengan pentingnya menyebarkan berita dengan baik dan benar yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan konten sosial media yang menarik.

References

Ardiansa, D. (2017) ‘Menghadirkan Kepentingan Perempuan dalam Representasi Politik di Indonesia’, Jurnal Politik. doi: 10.7454/jp.v2i1.82.
Nugroho, H. (2015) ‘Demokrasi dan Demokratisasi: Sebuah Kerangka Konseptual Untuk Memahami Dinamika Sosial-Politik di Indonesia’, Jurnal Pemikiran Sosiologi. doi: 10.22146/jps.v1i1.23419.
Pavlićević, D. (2019). Public Participation and State Building in China: Case Studies from Zhejiang. Routledge.
Połońska, E., & Beckett, C. (Eds.). (2019). Public service broadcasting and media systems in troubled european democracies. Springer.
Prihatini, E. S. (2018) ‘Indonesian young voters: Political knowledge and electing women into parliament’, Women’s Studies International Forum. doi: 10.1016/j.wsif.2018.07.015.
Purwanto, A., Zuiderwijk, A. and Janssen, M. (2018) ‘Citizen engagement in an open election data initiative: A case study of Indonesian’s “Kawal Pemilu”’, in ACM International Conference Proceeding Series. doi: 10.1145/3209281.3209305.
Raha, S. (2019) ‘Demokrasi Pancasila’, Academia.
Sebastian, L. C. and Arifianto, A. R. (2020) ‘Introduction’, in The 2018 and 2019 Indonesian Elections. doi: 10.4324/9781003031000-1.
Sirait, F. E. T. (2019) ‘Ujaran Kebencian, Hoax dan Perilaku Memilih (Studi Kasus pada Pemilih Presiden 2019 di Indonesia)’, jurnal Penelitian Politik (LIPI).

Published

2020-12-16

How to Cite

Witarti, D. I., Puspitasari, A. and Fithriana, A. (2020) “PEMUDA PENGAWAL DEMOKRASI: PENGENALAN PEACE JOURNALISM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN KAMPANYE SEHAT KEPADA PEMILIH PEMULA: PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT”, Sebatik, 24(2), pp. 234–239. doi: 10.46984/sebatik.v24i2.1072.