MODEL KOMUNIKASI TIM INVESTIGASI BALAI VETERINER MEDAN DALAM MENANGANI WABAH AFRICAN SWINE FEVER DI SUMATERA UTARA

Authors

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.1883

Keywords:

Model Komunikasi, Komunikasi konvergensi, African Swine Fever, Peternak Babi, BVet Medan.

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi oleh kejadian kematian ribuan ternak babi secara mendadak di Sumatera Utara yang disebabkan oleh wabah virus African Swine Fever. Untuk dapat menghentikan penyebaran wabah, Balai Veteriner Medan membentuk Tim Investigasi untuk bertemu langsung dengan peternak babi, mengumpulkan informasi seputar agent penyebab, cara penularan, sumber penularan, keberadaan carrier, populasi beresiko, dan faktor resiko yang berhubungan dengan wabah. Penelitian ini bertujuan menganalisis proses komunikasi tim investigasi Balai Veteriner Medan saat melakukan investigasi dan mendeskripsikan model komunikasi yang digunakan dalam kegiatan investigasi wabah African Swine Fever di Sumatera Utara. Penelitian ini disusun dengan menggunakan paradigma constructivist melalui pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi interpretatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang medik veteriner dan 1 orang paramedis veteriner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat diterima oleh peternak, tim investigasi menggunakan 5 tahapan self-disclosure, yaitu: tahap tegur sapa, tahap membicarakan hal diluar kegiatan, tahap menyatakan gagasan, tahap mengungkapkan isi hati, dan tahap hubungan puncak. Usaha memperluas keterbukaan peternak kepada investigator dilakukan sesuai dengan teori Jendela Johari, yaitu dengan mempersempit area tersembunyi dan area buta yang dimiliki peternak melalui kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi yang dilakukan oleh investigator. Keseluruhan proses komunikasi yang terjadi pada kegiatan investigasi wabah ASF berbentuk komunikasi kelompok kecil dan komunikasi antarpribadi dengan menggunakan teknik komunikasi persuasif dan teknik komunikasi hubungan manusiawi. Hambatan komunikasi yang ditemukan adalah hambatan dalam proses penyampaian, hambatan secara fisik, hambatan semantik, dan hambatan psikosial. Model komunikasi yang digunakan tim investigasi Balai Veteriner Medan pada kasus wabah ASF di Sumatera Utara diidentifikasi mengadopsi model komunikasi konvergensi dengan bentuk komunikasi jejaring dan berlangsung secara transaksional.

References

Alnur, R. D. (2021). Modul Pembelajaran Mata Kuliah Investigasi Wabah. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
Aminah, S. (2014). Perubahan Model Komunikasi dan Pergeseran Paradigma Pembangunan Dalam Perspektif Sejarah. Paramita, 92-103.
Harapan, E. (2014). Komunikasi Antarpribadi. Perilaku Insani Dalam Organisasi Pendidikan. . Depok: Rajagrafindo Persada.
Hardjana, A. (2019). Komunikasi Organisasi: Strategi Interaksi dan Kepemimpinan. Depok: Rajagrafindo Persada.
Lubis, L. A. (2018). Pemahaman Praktis Komunikasi Antarbudaya. Medan: USU Press.
Morissan. (2019). Riset Kualitatif. Jakarta: Prenadamedia Group.
Nur, M. J. (2020). Noise Komunikasi dalam Penanganan WABAH COVID-19 (Studi Deskriptif-Kualitatif Penanganan Covid-19 di NTB). JCommsci - Special Issue on Covid-19 themes , 10-18.
Nurudin. (2017). Ilmu Komunikasi : ilmiah dan populer. Jakarta: Rajawali Pers.
Pangestu, M. (2015). Jaringan Komunikasi di The Piano Institute Surabaya. Jurnal E-komunikasi, 1-12.
Ruslan, R. (2016). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Depok: Rajagrafindo Persada.
S., B. (2014). Perbedaan model dan teori dalam ilmu komunikasi. Humaniora, 1153-1160.
Sendow, I. (2020). African Swine Fever: Penyakit Emerging yang Mengancam Peternakan Babi di Dunia. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 15-20.
Septiani, D. (2019). SELF DISCLOSURE DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL: KESETIAAN, CINTA, DAN KASIH SAYANG. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling dalam Pendidikan), 265-271.
Severin, W. J. (2014). Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Widhagdha, M. F. (2019). Model Komunikasi Pengelolaan Lingkungan: Adaptasi UN Global Compact Management Model dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No.3 Tahun 2014. Komunikasi Lingkungan dan Komunikasi Bencana di Indonesia, 39-47.
Wulandari, E. (2018). Model Komunikasi dalam Proses Negosiasi Pariwisata di Daerah Wisata Kepulauan Banyak. Medan: USU (Tesis Magister).

Downloads

Published

2022-12-21

How to Cite

Astari, A., Pohan, S. and Zuska, F. (2022) “MODEL KOMUNIKASI TIM INVESTIGASI BALAI VETERINER MEDAN DALAM MENANGANI WABAH AFRICAN SWINE FEVER DI SUMATERA UTARA”, Sebatik, 26(2), pp. 600–608. doi: 10.46984/sebatik.v26i2.1883.