ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI WILAYAH PESISIR SELATAN KABUPATEN SAMPANG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT

Authors

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.1936

Keywords:

Pengindraan Jauh; Landsat; Garis Pantai, Abrasi, Akresi.

Abstract

Kabupaten Sampang bagian selatan merupakan daerah pesisir yang berbatasan dengan Selat Madura. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani tambak. Hal inilah yang membuat konsentrasi pemukiman berada di pesisir pantai. Laju perubahan penduduk membuat kawasan pesisir pantai berubah dari tahun ke tahun. Wilayah pesisir selatan ini merupakan daerah muara sungai. Daerah muara sungai pada umumnya dipengaruhi oleh gelombang air laut, pasang surut, maupun arus yang menyebabkan perubahan kondisi fisik pantai. Garis pantai merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan batas wilayah kekuasaan suatu negara dan otonom daerah. Kawasan ini merupakan kawasan yang sangat dinamis yang terjadi secara terus-menerus. Berdasarkan kedinamisan tersebut maka diperlukan pemantauan garis pantai dengan cara membuat peta perubahan garis pantai secara berkala. Metode yang digunakan dalam analisis perubahan garis pantai adalah tumpeng susun/ overlay data citra landsat. Data yang digunakan adalah citra multi temporal meliputi citra satelit Landsat 7 dan Landsat 8 untuk perekaman satelit selama 20 tahun dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2021, data peta RBI batas Kabupaten Sampang serta data pendukung data survey lapangan berupa koordinat beberapa titik di lokasi penelitian. Dari peta yang diperoleh di analisa adanya abrasi dan akresi selama 20 tahun. Secara keseluruhan selama 20 tahun, pesisir selatan Kabupaten Sampang mengalami penambahan panjang garis pantai dari 48.464,46 m pada tahun 2001, menjadi 52.388,97 m pada tahun 2021. Abrasi seluas 276.401,71 m2, dan akresi seluas 1.313.528,62 m2.

References

Annafiyah, F, I. D., & Maulidi, A. (2018). Analisis Perubahan Tutupan Lahan Di Kawasan Pesisir Selatan Kota Sampang Dengan Menggunakan Citra Satelit Multitemporal Berbasis Sistem Informasi Geografis. Jurnal Techno Bahari, 5(2), 31–35. https://jurnal.poltera.ac.id/index.php/technobahari/article/view/54
Aulia, R., Prasetyo, Y., & Haniah, H. (2015). Analisis Korelasi Perubahan Garis Pantai Terhadap Luasan Mangrove Di Wilayah Pesisir Pantai Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 4(2), 157–163.
Azhar, R. M., Wurjanto, A., & Yuanita, N. (2011). Studi pengamanan pantai tipe pemecah gelombang tenggelam di pantai tanjung kait. Tesis Magister Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air, 10, 1–24.
Hazazi, G., Sasmito, B., & Firdaus, H. S. (2019). Analisis Perubahan Garis Pantai Terhadap Eksistensi Mangrove Menggunakan Penginderaan Jauh Dan Aplikasi Digital Shoreline Analysis System (Dsas) Tahun 2014-2018 (Studi Kasus : Kabupaten Kendal). Jurnal Geodesi Undip, 8(1), 19–27.
Husna, N., Alibasyah, R., & Indra. (2012). Dampak Ekologi, Sosial dan Ekonomi Masyarakat Akibat Reklamasi Pantai Tapaktuan Aceh Selatan. 1, 171–178.
Istiqomah, F., Sasmito, B., & Amarrohman, F. (2016). Pemantauan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Anaysis System (Dsas) Studi Kasus : Pesisir Kabupaten Demak. Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 78–89.
Prameswari, S. R., Anugroho, A., & Rifai, A. (2014). Kajian Dampak Perubahan Garis Pantai terhadap Penggunaan Lahan Berdasarkan Analisa Penginderaan Jauh Satelit di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Jurnal Oseanografi, 3, 267–276. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose%5CnKAJIAN
Riyanti, A., Suryanto, A., & Ain, C. (2017). Dinamika Perubahan Garis Pantai di Pesisir Desa Surodadi Kecamatan Sayung dengan Menggunakan Citra Satelit. Journal Of Maquares, 6(4), 433–441.
Sihombing, M., Agussalim, A., & Affandi, A. K. (2017). Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Landsat Multi Temporal Di Daerah Pesisir Sungai Bungin Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Maspari Journal, 9(1), 25–32.
Sitanggang, G. (2010). Kajian Pemanfaatan Ssatelit Masa Depan: Sistem Penginderaan Jauh Satelit LDCM (Landsat-8). Peneliti Bidang Bangfatja, Lapan, 11(2), 47–58.
Sulaiman, A. dan S. (2008). Pendahuluan Geomorfologi Pantai Kuantitatif.
Suryani, I. R. A., Juita, E., Si, S. P. M., Sc, S. S. M., Tinggi, S., Dan, K., & Pendidikan, I. (2014). Analisis Abrasi Pantai Tuapeijat di Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. 0–6.
Tanto, T. Al, Putra, A., Kusumah, G., Farhan, A. R., S. Pranowo, W., Husrin, S., & . I. (2017). Pendugaan Laju Sedimentasi Di Perairan Teluk Benoa - Bali Berdasarkan Citra Satelit. Jurnal Kelautan Nasional, 12(3), 101. https://doi.org/10.15578/jkn.v12i3.4212
Ukkas, M. (2009). Studi Abrasi dan Sedimentasi di Perairan Bua-Passimarannu Kecamatan Sijai Timur Kabupaten Sinjai. Akuatik, 3(1), 20–29. https://core.ac.uk/download/pdf/229877154.pdf

Downloads

Published

2022-12-21

How to Cite

Annafiyah, A., Maulidi, A., Kurniadin, N. and Wilujeng, A. D. (2022) “ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI WILAYAH PESISIR SELATAN KABUPATEN SAMPANG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT”, Sebatik, 26(2), pp. 439–445. doi: 10.46984/sebatik.v26i2.1936.