ANALISIS KEMAMPUAN GURU PENGGERAK PADA JENJANG SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PERBATASAN DALAM PERSPEKTIF LITERASI TEKNOLOGI DIGITAL

Authors

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.1978

Keywords:

Literasi Teknologi Digital, Guru Penggerak, Sekolah Dasar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan guru penggerak pada jenjang sekolah dasar di wilayah perbatasan dalam perspektif literasi teknologi digital. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara yang dilakukan bersama responden. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang guru penggerak yang berada di wilayah Kabupaten Bengkayang. Teknik pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Pemilihan subjek tersebut   dilatarbelakangi karena tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan guru penggerak di Wilayah Perbatasan dalam Perspektif Literasi Teknologi Digital. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yaitu dimulai dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dari data yang sudah dikumpulkan. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian yang dilakukan di wilayah perbatasan yakni di Kabupaten Bengkayang menunjukkan bahwa sebagian guru penggerak sudah menguasai literasi teknologi digital, hal ini dapat dilihat dari pemahaman para guru penggerak tentang teknologi digital. Para guru berpendapat bahwa teknologi digital merupakan sebuah perkembangan teknologi yang berinovasi sebagai media atau alat yang dapat membantu penggunanya dalam memberikan dan mendapatkan informasi secara praktis. Para guru juga sudah menggunakan berbagai fasilitas teknologi dan memanfaatkan teknologi digital ini sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran sebagai pemberian materi dan evaluasi pembelajaran serta dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi para peserta didik dan para guru. Namun belum sepenuhnya para guru memanfaatkan teknologi digital sebagai media pembelajaran maupun evaluasi pembelajaran. Hal ini karena kondisi wilayah perbatasan masih tertinggal dan belum merata dalam aspek infrastruktur pendukung pendidikan.

References

A. M. Nadiem, Pemaparan program guru dalam peluncuran merdeka belajar episode 5 tentang “Guru Penggerak.”, https://youtu.be/X6vP4AkEsLM, 2020.
Barber, W., King, S., & Buchanan, S. (2015). Problem based learning and authentic assessment in digital pedagogy: Embracing the role of collaborative communities. Electronic Journal of E-Learning, 13(2), 59-67.
Er Riyanto, D., & Adi Sarwoko, E. (2006). E-Learning Sebagai Model Proses Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. In Prosiding Seminar Nasional SPMIPA 2006.
Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992). Reseacrh Methods for Business and Management., MacMillan Publishing Company. New York :NY Press.
Kassim, Z., & Ahmad, A. R. (2010). E-pembelajaran: Evolusi internet dalam pembelajaran sepanjang hayat. In proceedings of Regional Conference on Knowledge Integration in ICT (Vol. 210).
Kurnianingsih, I., Rosini, R., & Ismayati, N. (2017). Upaya peningkatan kemampuan literasi digital bagi tenaga perpustakaan sekolah dan guru di wilayah Jakarta pusat melalui pelatihan literasi informasi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 61-76.
Maidiana, M. (2021). Penelitian Survey. ALACRITY: Journal of Education, 20-29.
Nugraha, M. S., Supriadi, U., & Anwar, S. (2014). Pembelajran pai berbasis media digital (studi deskriptip terhadap pembelajaran pai di sma alfa centauri bandung). J. Pendidik. Agama Islam-Ta’lim.
Pendi, Y. O. (2020, May). Merdeka belajar yang tercermin dalam kompetensi profesional guru bahasa inggris SMP Negeri 01 Sedayu. In Seminar Nasional Pendidikan (Vol. 1, No. 1).
Purnasari, P. D., & Sadewo, Y. D. (2021). Strategi Pembelajaran Pendidikan Dasar di Perbatasan Pada Era Digital. Jurnal Basicedu, 5(5), 3089-3100.
Suyanto, A. H. (2005). Mengenal E-Learning. Online Www.Asep-Hs.Web.Ugm.Ac.Id, 1–5.
Sugiyarta, S., Prabowo, A., Ahmad, T. A., Siroj, M. B., & Purwinarko, A. (2020). Identifikasi Kemampuan Guru Sebagai Guru Penggerak Di Karesidenan Semarang. Jurnal Profesi Keguruan, 6(2), 215-221.
Sibagariang, D., Sihotang, H., & Murniarti, E. (2021). Peran guru penggerak dalam pendidikan merdeka belajar di indonesia. Jurnal Dinamika Pendidikan, 14(2), 88-99.
Warschauer, M. (2007). The paradoxical future of digital learning. Learning Inquiry, 1(1), 41-49.

Downloads

Published

2022-12-21

How to Cite

Silvester, S., Purnasari, P. D., Aurelly, B. T. and Gunawan, R. (2022) “ANALISIS KEMAMPUAN GURU PENGGERAK PADA JENJANG SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PERBATASAN DALAM PERSPEKTIF LITERASI TEKNOLOGI DIGITAL”, Sebatik, 26(2), pp. 412–419. doi: 10.46984/sebatik.v26i2.1978.