WARISAN BUDAYA TRADISI LISAN DI ERA MODERNISASI SEBAGAI POTENSI WISATA DI DESA KEDANG IPIL KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DOI:
https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.2010Keywords:
Warisan budaya, Tradisi lisan, Menjamu Benua, Nutuk Beham, Kedang IpilAbstract
Warisan budaya tradisi lisan di era modernisasi sebagai potensi wisata. Seiring dengan perkembangan zaman, warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat mulai hilang. Tradisi yang biasanya diturunkan turun temurun oleh nenek moyang dari generasi ke generasi mulai memudar, salah satunya adalah tradisi lisan. Tradisi ini merupakan warisan yang peninggalannya hanya melalui mulut ke mulut atau tindak tutur. Bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Desa Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun Darat Kabupaten Kutai Kartanegara, hal ini tentulah patut dilestarikan, budaya lisan menjadi tradisi yang harus dilestarikan, dijaga dan dipertahankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi lisan apa saja yang masih tersisa, upaya pelestarian dan melihat sisi potensi sebagai daya tarik wisata, apakah tradisi lisan dapat menjadi daya tarik wisata sehingga para pengunjung mau datang ke Desa Kedang Ipil. Warisan budaya lisan yang saat ini masih dilestarikan di Desa Kedang Ipil adalah menjamu benua, ritual juhan, beluluh, penyembuhan orang sakit dengan menggunakan acara belian, erau kaluangan, nutuk beham. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan upaya melihat nilai-nilai dari tradisi lisan tersebut dari sisi potensi yang memiliki daya tarik wisata. Tradisi lisan tersebut dapat menjadi daya tarik wisata bagi para pengunjung yang datang ke Desa Kedang Ipil.
References
Basrowi, S. Wiyaka, A. (2003). Pengantar Ilmu Budaya. Insan.
Damanik, P. J. (2013). Pariwisata Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan. Pustaka Pelajar.
Finnegan. (2005). Oral Traditions and the Verbal Arts. Routledge.
Hardani, Andriani, Helmina, D. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Pustaka Ilmu. https://perpustakaan.gunungsitolikota.go.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/YjU0ZDA0M2M0ZjE5ZWM0ZTk3NWI0MGJhYmI2YWYyNmM1YTFlNWE5Yg==.pdf
Hasanah, Luluk Ulfa, A. N. (2021). Tradisi Lisan sebagai Media Pembelajaran Nilai Sosial dan Budaya Masyarakat. Fonema, Vol. 4, No, 48–66. https://doi.org/https://doi.org/10.25139/fn.v4i1.3232
Kemenko PMK. (2019). Tradisi Menjamu Benua, Mengabarkan Erau ke Dunia Gaib. Https://Www.Kemenkopmk.Go.Id/. https://www.kemenkopmk.go.id/tradisi-menjamu-benua-mengabarkan-erau-ke-dunia-gaib#:~:text=Menjamu Benua merupakan sarana pemberitahuan,serta kelancaran selama Erau berlangsung.
Kristiningrum, N. D. (2014). Heritage Tourism dan Creative Tourism: Eksistensi Pasar Seni (Central Market) di Malaysia Sebagai Salah Satu Pasar Bersejarah. Jurnal Hubungan Internasiona, Vol. VII N, 43–54. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jhif3d8f287c8full.pdf
Kuspawansyah. (2022). Sejarah Desa Kedang Ipil. Pemerintahan Desa Kedal Ipil.
Kussudyarsana. (2008). Budaya dan Pemasaran Tinjauan Pengaruh Budaya terhadap Perilaku Konsumen. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, Vol. 12. N, 172–180. https://doi.org/https://doi.org/10.23917/benefit.v12i2.1284
Kuthai, A. (2022a). Sidang penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022. Www.Facebook.Com. https://web.facebook.com/awangvankuthai
Kuthai, A. (2022b). Tenong Lawang. Tenggarong, Kalimantan Timur, Kutai Kartanegara. Www.Facebook.Com. https://web.facebook.com/awangvankuthai
Mantra I. B.N,, Widiastuti, Sri, I. Am. (2014). Fungsi dan Makna Tradisi Lisan Genjek Kadong. Bakti Saraswati, Vol. 3, No, 31–39. https://media.neliti.com/media/publications/75016-ID-fungsi-dan-makna-tradisi-lisan-genjek-ka.pdf
Murad. (2022). Ritual Belian.
Pendit, S. N. (2002). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Pradnya Paramita.
Puspawati, L. P. (2015). Teks Mitos Sapi di Desa Tambakan Kecamatan Kututambahan, Kabupaten Bulelleng.
Santika, I. N., Edi, Suryasih, I. A. (2018). Elemen Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Wisata Pengotan, Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli, Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, Vol. 6. No, Pp. 31-38. https://doi.org/https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2018.v06.i01.p06
Satria. (2021). Universitas Gadjah Mada. Https://Ugm.Ac.Id. https://ugm.ac.id
Sendari, A. A. (2021). Wisata Bahari, Pengertian, Potensi, dan Destinasinya di Indonesia. Https://Hot.Liputan6.Com/. https://hot.liputan6.com/read/4646692/wisata-bahari-pengertian-potensi-dan-destinasinya-di-indonesia
Subroto, L. H. (2022). Tradisi Lisan: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya. Https://Www.Kompas.Com/. https://www.kompas.com/stori/read/2022/03/18/100000479/tradisi-lisan--pengertian-ciri-ciri-dan-contohnya?page=all
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta.
Sulistyowati. (2019). Tradisi Lisan Yogyakarta:Narasi dan Dokumentasi. Bakti Budaya, Vol. 2, No, 45–52. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/bb.45032
Tim Protokol Kukar. (2016). Nutuk Beham di Kedang Ipil. Ttps://Prokom.Kukarkab.Go.Id. https://prokom.kukarkab.go.id/berita/sosial-budaya/nutuk-beham-di-kedang-ipil
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors retain all their rights to the published works, such as (but not limited to) the following rights; Copyright and other proprietary rights relating to the article, such as patent rights, The right to use the substance of the article in own future works, including lectures and books, The right to reproduce the article for own purposes, The right to self-archive the article