REVITALISASI KAWASAN KEMBANG JEPUN “KYA-KYA” SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LIMA ELEMEN CITRA KOTA: KEVIN LYNCH

Authors

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.2090

Keywords:

Kembang Jepun, Kya-Kya, Landmark, Pecinan, Revitalisasi

Abstract

Kawasan Kembang Jepun atau yang biasa dikenal sebagai Kya-Kya merupakan salah satu kawasan kota lama di Surabaya yang mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh pergeseran fungsi dan kurangnya perhatian dari pemerintah serta masyarakat. Kawasan tersebut banyak terdapat elemen kawasan yang kurang terawat mengingat kawasan tersebut merupakan salah satu landmark Kota Surabaya. Bangunan – bangunan di Kya-Kya menjadi kurang terawat dan rusak karena mengalami pergeseran fungsi dan tidak layak huni. Sejak semula rumah toko menjadi toko saja. Selain itu, permasalahan seperti pola pedesterian ways yang tidak teratur, kurang adanya street furniture yang mendukung aktivitas semakin membuat citra Kya – Kya sebagai kawasan pecinan menurun. Berdasarkan permasalahan yang terjadi saat ini, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kembali citra Kawasan Kya – Kya sebagai salah satu landmark di Kota Surabaya. Pendekatan lima elemen citra kota dimaksudkan untuk mempermudah analisa elemen – elemen kawasan guna mengevaluasi dan mengkonsep kembali Kawasan Kya – Kya agar menjadi lebih baik. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivisme dengan strategi kualitatif yang mana metode pemanfaatannya berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.  Teknik analisa data penelitian ini menggunakan tiga tahap, yang pertama reduksi data, kedua penyajian data, dan yang terakhir verifikasi data atau kesimpulan. Hasil analisa menunjukan perlunya penyelarasan konsep warna fasad bangunan agar tercipta keharmonisan yang menyatu. Selain itu, perlu adanya penambahan detail pada pedesterian ways dan street furniture agar kenyamanan pengguna jalan meningkat. Beberapa nodes juga dihadirkan pedesterian ways guna meningkatkan keamanan pengguna jalan.

References

Adityaji, R. 2018. Studi Kasus Kawasan Pecinan Kapasan Surabaya. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(1), 19–32.
Amrullah, M. L., & Koswara, A. Y. 2020. Arahan Peningkatan Daya Tarik Pariwisata di Kawasan Pecinan Kota Lama Kembang Jepun Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 9(1). https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i1.51198
Anggraini, L. D. 2021. Rebranding Chinatown Surabaya. Researchgate.Net, August. https://www.researchgate.net/profile/Lya-Anggraini/publication/354141680_Rebranding_Chinatown_Surabaya/links/612702e3035d5831d7725a7d/Rebranding-Chinatown-Surabaya.pdf
Dewantara, G. A. H., & Astuti, P. (2017). Kajian implementasi program revitalisasi kawasan kota lama sebagai kawasan pariwisata di Kota Semarang. Journal of Politic and Government Studies, 6(04), 41-50.
Gobel, F. F. (2018). Penerapan Konsep Full Pedestrian Mall pada Koridor Perdagangan Studi Kasus : Jalan Soeprapto Kota Gorontalo. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering, 1(1), 65. https://doi.org/10.32662/gojise.v1i1.143
Gracea, D., & Suprihardjo, R. D. 2014. Pelestarian Kawasan Pecinan Kembang Jepun Melalui Pendekatan Pola Public Private Partnership (PPP). Jurnal Teknik ITS, 3(2), C92–C97. http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/7214%0Ahttps://ejurnal.its.ac.id
Groat, L., & Wang, D. 2013. architectural research methods (2nd Editio). Wiley.
Handinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Colonial Belanda di Surabaya. ANDI Yogyakarta.
Handinoto. 1999. Lingkungan “pecinan” dalam tata ruang kota di jawa pada masa kolonial . Dimensi, 27(1), 20–29.
Kwanda, T. 2004. Potensi dan masalah kota bawah Surabaya sebagai kawasan pusaka budaya. International Urban Conference.
Li, X., Kleinhans, R., & van Ham, M. 2018. Shantytown redevelopment projects: State-led redevelopment of declining neighbourhoods under market transition in Shenyang, China. Cities, 73(April), 106–116. https://doi.org/10.1016/j.cities.2017.10.016
Lynch, K. (2015). imagen de la ciudad (Tercera ed). Gili Editorial S.A., Gustavo.
Moleong, L. J. 2018. Metodologi penelitian kualitatif (revisi : C). Remaja Rosdakarya.
Nugraha, A., Farkhan, A., & H., K. N. 2017. Revitalisasi Kawasan Braga Dengan Konsep Pedestrian Mall Sebagai Wujud Kawasan Pusaka Kota Bandung. Arsitektura, 13(2). https://doi.org/10.20961/arst.v13i2.15626
Putra. (2009). Arahan Revitalisasi Kawasan Pecinan Kembang Jepun Surabaya.
Rice, L. (2009). Urban Design Toolkit (Third). Ministri for the environment.
Sari, K. E., . A., & Kurniawan, E. B. 2012. Pelestarian Kawasan Pecinan Kembang Jepun Kota Surabaya Berdasarkan Persepsi Masyarakat. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 38(2). https://doi.org/10.9744/dimensi.38.2.89-100
Setiawan, I., & Dian Susanti, A. 2021. Study on Heritage Building Utilization in Indonesian Region Studi Pemanfaatan Bangunan Heritage Di Wilayah Indonesia. Arsitektur Universitas Pandanaran Jurnal, 1(2), 25–37. https://doi.org/10.54325/arsip.v1i2.14
Soemardiono, B., Rachmawati, M., Ardianta, D. A., & Nugroho, S. 2019. Spatial Analysis of Urban Dense Area in Developing Criteria Design Based on People Participation Case Study of Kembang Jepun, Surabaya. Geographia Technica, Vol. 14(Special Issue), pp 13 to 21. https://doi.org/10.21163/GT_2019.141.14
Windarko, A., & Artama, I. P. 2013. Pusat Perbelanjaan Di Surabaya. VII(1), 1–9.

Downloads

Published

2022-12-21

How to Cite

Bashiroh, A., Musthofa, M. M. and Abidah, D. Y. (2022) “REVITALISASI KAWASAN KEMBANG JEPUN ‘KYA-KYA’ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LIMA ELEMEN CITRA KOTA: KEVIN LYNCH”, Sebatik, 26(2), pp. 814–822. doi: 10.46984/sebatik.v26i2.2090.