MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF UMKM DI KABUPATEN MUSI RAWAS MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER, KNOWLEDGE MANAGEMENT, DAN INOVASI

Authors

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v26i2.2155

Keywords:

Pengembangan, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pendidikan Karakter, Inovasi

Abstract

Keterbatasan pengetahuan dari para pelaku UMKM menjadi salah satu aspek yang menyebabkan kurang berkembangnya usaha yang mereka jalankan. Kondisi pasca pandemi membuat para pelaku UMKM di Kabupaten Musi Rawas harus mampu beradaptasi dengan cepat. Perkembangan UMKM di Kabupaten Musi Rawas belum sejalan dengan konsep ekonomi kreatif yang saat ini gencar dikampanyekan oleh pemerintah. Sehingga, nilai jual produk-produk yang semestinya mampu berdaya saing tinggi menjadi kurang kompetitif. Dalam praktiknya, para penggiat UMKM di Kabupaten Musi Rawas hanya menjalankan usahanya sesuai dengan apa yang dia ketahui tanpa mengikuti perkembangan, bahkan banyak para penggiat UMKM yang bahkan belum mengerti tentang marketplace, tentu ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan mengingat saat ini sudah memasuki era digital, dan mau tidak mau para penggiat UMKM harus mengikuti perkembangan itu dan dituntut mampu beradaptasi dengan cepat dan fleksibel. Prinsip-prinsip ekonomi kreatif yang masih banyak belum dipahami oleh para penggiat UMKM harus disosialisasikan dengan segera dan harus mampu dipahami dengan benar, karena jika tidak justru akan menghambat perkembangan usaha yang mereka jalankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis strategi pengembangan bisnis pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis ekonomi kreatif di Kabupaten Musi Rawas melalui Knowledge Management dan Pendidikan Karakter serta inovasi sebagai variabel intervening. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian kausalitas adalah penelitian yang dirancang untuk menguji kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel. Dalam desain ini, umumnya hubungan sebab akibat yang telah diprediksi oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan klarifikasi variabel kausal, variabel perantara, dan variabel terkait. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh yang diberikan Knowledge Management dan Pendidikan Karakter terhadap Pengembangan UMKM Berbasis Ekonomi Kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Knowledge Management dan Pendidikan Karakter berpengaruh positif terhadap pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif di Kabupaten Musi Rawas. Namun pengaruh yang lebih besar diperoleh melalui variabel intervening inovasi, artinya Knowledge Management dan pendidikan karakter akan lebih baik jika dipadukan dengan inovasi sehingga berdampak positif terhadap pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif di Kabupaten Musi Rawas.

References

Argubi, A. H., Tauhid, T., Jasman, J., & Nursansiwi, D. A. (2021). Pengembangan Kawasan Sangiang, Komodo, Dan Sape (SAKOSA) Sebagai Destinasi Wisata Unggulan Di Kabupaten Bima. Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata, 4(2), 77–94.
Bateman, T. S., & Snell, S. A. (2014). Manajemen kepemimpinan dan kerja sama dalam dunia yang kompetitif. Jakarta: Salemba Empat.
Chandrarin, G. (2017). Metode Riset Akuntansi: Pendekatan Kuantitatif.
Hamdan, H. (2019). Model Pengembangan Kreativitas dan Inovasi dalam Membentuk Entrepreneur di Era Ekonomi Digital. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 7(1), 59–68.
Herliana, S. (2015). Regional innovation cluster for small and medium enterprises (SME): A triple helix concept. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 169, 151–160.
Hutabarat, L. R. F. W. (2015). Strategi Pengembangan Usaha Kuliner di Kota Malang Berbasis Ekonomi Kreatif. Jurnal Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 7(1), 12–19.
Moenada, M. S., & Riofita, H. (2018). Pelatihan kewirausahaan ekonomi kreatif karang taruna tanah putih kabupaten rokan hilir. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani (JPMM), 2(1), 44–62.
Putri, S. I., Yuliardi, P. M., Al Gezon, Q., Febriani, M., & Putri, R. R. (2017). Peran banyumas kreatif dalam pengembangan potensi ekonomi kreatif berbasis komunitas di kabupaten banyumas. Jurnal Administrasi dan Kebijakan Publik, 3(1), 80–90.
Setyanti, S. W. L. H. (2018). Peran Quadruple Helix untuk Meningkatkan Kreatifitas dan Kinerja Inovasi Industri Kreatif Indonesia. UNEJ e-Proceeding.
Shofa, I., & Nugroho, D. (2018). Pertumbuhan dan Strategi pengembangan ekonomi kreatif Kota Malang. Pangripta, 1(1), 75–85.
Sopacua, I. O., & Primandaru, N. (2020). Implementasi Quadruple Helix Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Kreatif. Wahana: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 23(2), 224–238.
Sukarno, G., Rasyidah, R., & Saadah, K. (2020). Improve Creative Industry Competitiveness Penta Helix and Human Capital in Digital Era. 157–170.
Sumar’in, S., Andiono, A., & Yuliansyah, Y. (2017). Pengembangan ekonomi kreatif berbasis wisata budaya: Studi kasus pada pengrajin tenun di Kabupaten Sambas. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Kewirausahaan, 6(1), 1–17.
Suryana, E. K. B., & Baru, E. (2013). Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang. Jakarta: Salemba Empat.
Sutrisno, S., & Anitasari, H. (2020). Strategi Penguatan Ekonomi Kreatif Dengan Identifikasi Penta Helix Di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis Dan Inovasi, 3(2).

Downloads

Published

2022-12-21

How to Cite

Maulana, M., Saputra, N. D., Nugraha, M. and Intan, L. N. (2022) “MODEL PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF UMKM DI KABUPATEN MUSI RAWAS MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER, KNOWLEDGE MANAGEMENT, DAN INOVASI”, Sebatik, 26(2), pp. 609–615. doi: 10.46984/sebatik.v26i2.2155.