The Impact of Early Marriage on Stunting in Kutai Kartanegara

Authors

  • Ega Ersya Urnia Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Heni Suryani Pendidikan Profesi Bidan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Lutfhi Metta Mediana Cybronika Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Rosalin Ariefah Putri Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Rahmawati Wahyuni Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Riana Trinovita Sari Pendidikan Profesi Bidan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Elisa Goretti Sinaga Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Dewi Rinda Astuti Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Andi Ria Metasari Pendidikan Profesi Bidan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
  • Diah Ulfa Hidayati Pendidikan Profesi Bidan, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.46984/sebatik.v29i2.2603

Keywords:

Wedding, Stunting, Impact, Age, Education, Work

Abstract

In 2020, the prevalence of stunting in the world was 149.2 million or 22% in children under 5 years of age. Meanwhile, based on the results of the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey, the prevalence of stunting in Indonesia is 21.6%. This figure is still relatively high, when compared with the target of reducing stunting to 14% by 2024. For the East Kalimantan Province region, the prevalence of stunting according to the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI) is 23.9%, while Kutai Kartanegara Regency is The region with the highest prevalence of stunted toddlers is in East Kalimantan in 2022, reaching 27.1%. The aim of this research is to analyze the impact of early marriage on the incidence of stunting in toddlers. The type of research that will be carried out uses quantitative research. The research is Cross Sectional with an observation approach or data collection at once at a time (point time approach). This research will be carried out in June 2024 which will take place in the Teluk Dalam Health Center Working Area. The population in this study is stunted toddlers in the Teluk Dalam Health Center Working Area which amounted to 121 people with a sample size of 32 people. The primary data processing obtained includes data entry, data processing and statistical data analysis is carried out by computerization, namely by using the SPSS program to conduct data analysis with descriptive analysis and inferential analysis, namely the Normality Test, Homogeneity Test, Chi Square Test. The results of the calculation of parents' knowledge about early marriage found that 65.6% of respondents had good knowledge and 3.1% had poor knowledge about early marriage. Meanwhile, the results of the calculation of parents' knowledge about stunting found that 62.5% of respondents had moderate knowledge and 9.4% had good knowledge about stunting. The results of the study obtained a summary result of the impact of early marriage on the incidence of stunting with a p-value of 0.02 (< α = 0.05). There is a relationship between early marriage and the incidence of stunting in the working area of the Teluk Dalam Health Center, Kutai Kartanegara Regency.

References

Amirul, D., Elyasari, E., & Arsulfa, A. (2023). Temuan dari Survei Sosial Ekonomi Indonesia dan Survei Status Gizi Indonesia pada Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi Stunting. Health Information: Jurnal Penelitian, 15(2), e902–e902.

Asmin, E., Djoko, S. W., & Mainase, J. (2022). Stunting dan Indeks Massa Tubuh Anak Usia 0-5 Tahun. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 19–24.

Dini, A. Y. R., & Nurhelita, V. F. (2020). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pendewasaan Usia Perkawinan Terhadap Risiko Pernikahan Usia Dini. Jurnal Kesehatan, 11(1), 50–59. https://doi.org/10.38165/jk.v11i1.197

Duana, M., Siregar, S. M. F., Anwar, S., Musnadi, J., Husna, A., & Nursia N, L. E. (2022). Dampak Pernikahan Dini Pada Generasi Z Dalam Pencegahan Stunting. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 195–200. https://doi.org/10.54951/comsep.v3i2.292

Dwi, I., Nurhidayah, S., Sulistiyani, S., Julianingsih, D., & Soemarmi, S. (2024). Pendampingan Orang Tua Tentang Pola Asuh Positif Di Era Digital Dalam Menumbuhkan Karakter Anak Zaman. J-ABDI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(11), 2247–2262.

Hamidah, E., & Basri, B. (2024). Hubungan status ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga dengan kejadian. 5(1), 140–147. https://doi.org/10.34305/jphi.v5i01.1449

Hermambang, A., Ummah, C., Gratia, E. S., Sanusi, F., Ulfa, W. M., & Nooraeni, R. (2021). Faktor-Faktor yang memengaruhi pernikahan dini di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 16(1), 1–12.

Indriani, I., Mujahadatuljannah, M., & Rabiatunnisa, R. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Bayi dan Balita: Factors Affecting Incidence of Stunting in Infants and Toddlers. Jurnal Surya Medika (JSM), 9(3), 131–136.

Juliawati, E. E., Novita, A., & Yolandia, R. A. (2021). Determinan Pernikahan Usia Dini pada Remaja: Determinants of Early Marriage in Adolescents. SIMFISIS: Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(2), 62–73.

Lestari, A., Harahap, D. A., & Dhilon, D. A. (2024). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dalam Pencegahan Stunting pada Balita Di Desa Tanjung Harapan Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lipat Kain Tahun 2023. Evidence Midwifery Journal, 3(2), 20–28.

Mahfudz, M. J. (2020). Kualitas Usia Perkawinan, Motif, Faktor Dan Dampaknya Di Kabupaten Wonosobo. ADHKI: Journal of Islamic Family Law, 1(2), 59–72. https://doi.org/10.37876/adhki.v1i2.20

Mulyani, S. (2025). Perkawinan Anak Sebagai Faktor Predisposisi Stunting: Analisis Intergenerasional Kesehatan dan Ketahanan Gizi di Indonesia. Bookchapter Stunting.

Nasution, L. K., & Tanjung, W. W. (2020). Hubungan pendidikan pekerjaan dan peran teman sebaya dengan terjadinya pernikahan usia dini di desa Janjimauli Muaratais III. Jurnal Education and Development, 8(3), 124–129.

Riyanto, S., & Putera, A. R. (2022). Metode Riset Penelitian Kesehatan & Sains. Deepublish.

Rudatiningtyas, U. F., Khotimah, K., & Satwanto, G. B. (2024). Hubungan Antara Berat Badan Lahir dengan Status Gizi pada Balita di Puskesmas I Kembaran Tahun 2023. Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan Dan Science, 20(1), 53–65.

Sholihat, S., Wahyuni, E., & Burhan, R. (2024). Cegah stunting dan pernikahan usia dini. Penerbit NEM.

Statistik, B. P. (2020). Pencegahan perkawinan anak. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, 0–44.

Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, Dan R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung, 225(87), 48–61.

Swarjana, I. K., & SKM, M. P. H. (2023). Metodologi Penelitian Kesehatan: Edisi Terbaru. Penerbit Andi.

UNICEF. (2022). Research spotlight: child marriage in humanitarian settings and challenging gender norms to end child marriage.

Downloads

Published

2025-12-26

How to Cite

Urnia, E. E., Suryani, H., Cybronika, L. M. M., Putri , R. A., Wahyuni, R., Sari, R. T., Sinaga, E. G., Astuti, D. R., Metasari, A. R. and Hidayati, D. U. (2025) “The Impact of Early Marriage on Stunting in Kutai Kartanegara ”, Sebatik, 29(2), pp. 542–547. doi: 10.46984/sebatik.v29i2.2603.