PERENCANAAN POLA KEMITRAAN DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI KPH XIII KAWASAN DOLOK SANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Authors

  • Sarintan Efratani Damanik Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Simalungun
  • Sahata Purba Peneliti KPH XIII Kabupaten Humbang Hasundutan

Keywords:

peningkatan kesejahteraan, pola kemitraaan, kelompok tani, efisiens dan efektivitas

Abstract

Perencanaan pola kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan petani di kawasan KPH XIII Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.Tujuan penelitian adalah menganalisis pola kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan petani Di Kawasan KPH XIII Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Metode penelitian adalah menggunakan penelitian kuantitatif analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh pola kemitraan dan peranan kelembagaan berpengaruh sebesar 71,3%  dalam peningkatan kesejahteraan petani. Kesimpulan, pola kemitraan dan peran kelembagaan berengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan petani. Model pola kemitraan yang dibutuhkan oleh masyarakat petani KPH XIII kawasan Dolok Sanggul adalah pola kemitraan pada lahan pemerintah, dan pelaksanaan proses serta pencapaian pemberdayaan dicapai dengan  menciptakan kondisi dan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal. Penciptaan kondisi yang memungkinkan masyarakat KPH XIII untuk dapat berkembang lebih jauh dalam bidang ekonomi yaitu dengan menciptakan pemungkinan pemanfaatan potensi lokal dengan kegiatan ternak lebah madu dengan sistim agroforestry kopi dan jagung. Kesimpulan,untuk menunjang keberhasilan pembangunan hutan di KPH XIII harus berbasis kemitraan, perlu adanya keterlibatan berbagai pihak yang dilandasi oleh tujuan dan manfaat. Model pembangunan hutan dengan pola kemitraan PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat), antara kelompok tani dengan KPH XIII yang tepat adalah model yang dibangun berdasar pada pengembangan dan penerapan tehnologi tepat guna

References

A. Ficko, J. Roessiger, A. Boncina, 2016. Comparing height-age and height-diameter modelling approaches for estimating site productivity of natural uneven-aged forests. Forestry: An International Journal of Forest Research, Volume 89, Issue 4, August 2016, Pages 412-421. DOI: 10.1093/forestry/cpw013
Afsana, K., Habte, D., Hatfield, J., Murphy, J., & Neufeld, V. 2009. Partnership Assessment Toolkit. 1–25.Google Scholar. (diakses pada tanggal 28 September 2019)
Ahuja Vivek . 2011. Cyber Extension: A Convergence of ICT and Agricultural Development. Global Media Journal. Indian edittion / ISSN 2249 to 5835. Winter Issue/December 2011. Vol.2 (2).111-115
Anomsari, E. T. 2015. Community participation in community-based forest management (Case study in Karang Gayam Sub-District, Kebumen Regency). Natapraja, I(1), 75–91.
Anonim. 2006. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan. Jakarta.
Arhamsyah. 2010. Pemanfaatan Biomassa Kayu sebagai Sumber Energi Terbarukan. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 2 (1), 2010: 42– 48
Ary Widiyanto, 2015. Factors Influencing Farmers Decision Community-Based Forest Management Program, KPH Ciamis, West Java. DOI : 102086/ijfr.2019.6.1.1-16
Asfaw S., Di Battista, F., Lipper L. 2016. Agricultural Technology Adoption under Climate Change in the Sahel: Micro-evidence from Niger. Journal of African Economics 1–33
Awang, S, Afri, 2008 Panduan Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Jakarta, Harapan Prima
Azadi, Filson, 2009. Comparative study of agricultural extension systems: A systemic view. Outlook on Agriculture 38(4), 337-347.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, 2010. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementrian Pertanian. Jakarta.
Bizikova, L., M. Nijnik, and, T.K. Oravska, 2012 Sustaining Multifunctional Forestry through the Development of Social Capital And Promoting Participation. A Case of Multiethnic Mountain Communities. Small-scale Forestry 11, 301-319
Budimanta, Arif. 2004. Corporate Sosial Responsibility. Jakarta : Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD). Jakarta
Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi. Penerbit Prenada Media Group. Jakarta.
C. Leeuwis. 2010. Communication for Rural Innovation: Thinking Back On Agricultural Extension. Translation.Yogyakarta (ID): Canisius
Carletto, G., Savastano, S., Zezza, A. Fact or Artefact: The Impact of Measurement Errors on the Farm Size-Productivity Relationship. Journal of Development Economics. 103, 254–261
Christel C. Kern, Julia I. Burton, Patricia Raymond, Anthony W. D'Amato, William S. Keeton, illis Alejandro A. Royo, Michael B. Walters, Christopher R. Webster and John L., 2017. Challenges facing gap-based silviculture and possible solutions for mesic northern forests in North America Forestry (2017) 90 (1): 4-17.
Coillte, 2014. Coillte Submission for Forest Service Re: Consultation paper Forestry Programme 2014-2020 summary of proposed measures March 2014 draft proposals. https://www.agriculture.gov.ie/media/migration/forestry/publicconsultation/submissionsreceived2014/CoillteSubmissionforrestryProgramme150514.pdf (accessed on Mei 2019)
Dewi, W. S., Handayani, P., & Sumani, 2008. Keragaman dan layanan ekologi makrofauna epigeik pada pertanaman wortel.Sains Tanah, 5(II), 113–120.
Don C. Bragg, 2017. The development of uneven-aged southern pine silviculture before the Crossett Experimental Forest (Arkansas, USA) Forestry (2017) 90 (3): 332-342.
Edoho, 2015. Entrepreneurship and Socioeconomic Development: Catalyzing African Transformation in the 21th Century. African Journal of Economic and Management Studies, 6(2), 127-147.
http://opac.lib.idu.ac.id/library_unhan/index.php?p=show_detail&id=6886 diakses tanggal 22 Oktober 2019
M. Ansori, 2012. Partnership Forest Management for the Prosperity of Community around Forest (Case of Community Based Forest Management Model in BKPH Parung Panjang, KPH Bogor). Dissertation. Bogor Agricultural University.
M. Butarbutar, 2007. Pelaksanaan Tanggungjawab Sosial HPH PT Teluk Nauli Membangun Kolaborasi Mitra Para Pihak dalam Strategi Konservasi Habitat Orangutan Sumatera di DAS Batang Toru. Kerjasama Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Departemen Kehutanan, Sumut
M. Kuncoro, 2004 Otonomi dan Pembangunan Daerah, Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan eluang. Erlangga, Jakarta.
Mulyati R., 2005, Keanekaragaman Tanaman Pekarangan Dan Pemanfaatannya Di Desa, Pulau Wawoni- Sulawesi Tenggara, Jurnal Teknologi Lingkungan, Bppt, Vol 6, No http://digilib.bppt.go.id /ejurnal/index.php/JTL/article/view/425. (diakses pada tanggal 14 September 2019).
Nurma Kumala Dewi dan Iwan Rudiarto, 2013. Identifikasi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Daerah Pinggiran di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, JURNAL WILAYAH DAN LINGKUNGANVolume 1 Nomor 2, Agustus 2013, 175-188
Peraturan Menteri Kehutanan RI, 2011.Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia NOMOR : P. 4/Menhut-II/2011tentang Pedoman Reklamasi Hutan
Permatasari, Niken. 2003. Perspektif Pengembangan Ekonomi Lokal melalui Program Masyarakat Mandiri. Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008, 359-340
PP No. 38/2007 tentang Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
S., Anantanyu, 2011. Kelembagan Petani : Peran dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya, 7(2), 102– 109.
Sarintan E. Damanik, 2019. Pemberdayaan Masyarakat Desa Sekitar Kawasan Hutan, Uwais Inspirasi Indonesia, Jatim
Sarintan, E.Damanik, 2019. Perencanaan Pembangunan Kehutanan, Uwais Inspirasi Indonesia, Jatim
Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Universitas Pertahanan Indonesia
Sumodiningrat, 2001. Kepemimpinan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Faculty of Economic Inauguration Speech, Universitas Gadjah Mada.
Supriyati, Muchjidin R., Kurnia S I., Tjetjep, Manurung, R., dan S. Rosmiyati, 2000. Studi Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Komoditas Pertanian. Research report. Socio-Economic and Agricultural Policy Agricultural Department. Bogor.
Taariwuan, SA. Dkk, 2007. Analsis Marjin Pemasaran Kakao dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan MasyarakatPoso. ww.//Pascasarjanaunsrat.com/home. (diakses pada tanggal 6 Oktober 2019)
Tambunan, 2003. Perkembangan Sektor Pertanian Di Indonesia (Beberapa Isu Penting), Ghalia Publisher, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintah Daerah
Undang-Undang Nomor. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Masyarakat Indonesia.
Wahyudi, 2016. Interaksi Sosial Masyarakat Kawasan Perbatasan Di Desa Sungai Limau Kecamatan
World Bank 2014. World Development Indicators 2014. Washington, DC. http://data.worldbank.org/data- catalog/world-development-indicators.(diakses pada tanggal 14 September 2019)

Downloads

Published

2019-12-01

How to Cite

Damanik, S. E. and Purba, S. (2019) “PERENCANAAN POLA KEMITRAAN DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI KPH XIII KAWASAN DOLOK SANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN”, Sebatik, 23(2), pp. 582–591. Available at: https://jurnal.wicida.ac.id/index.php/sebatik/article/view/815 (Accessed: 26 April 2024).